“Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda dan tidak menghormati yang lebih tua.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Hadits ini bukan sekadar nasihat, melainkan prinsip hidup yang mengajarkan keseimbangan dalam bersikap terhadap sesama. Rasulullah SAW menegaskan bahwa menyayangi yang muda dan menghormati yang lebih tua adalah dua sisi dari satu akhlak mulia. Keduanya saling melengkapi dan menjadi unsur kekuatan masyarakat yang harmonis, saling menghargai, dan penuh cinta.

Untuk memahami makna hadits diatas adalah dengan tidak menitikberatkan pada satu golongan saja. Hadits diatas tidak hanya memuliakan yang tua atau hanya membela yang muda. Sebaliknya, ia mengajarkan bahwa setiap manusia, di setiap tahap usia, memiliki hak untuk diperlakukan dengan kasih dan hormat. Yang muda bukan sekadar penerima arahan, dan yang tua bukan sekadar pemberi nasihat. Keduanya saling membutuhkan.

Saat menyayangi yang lebih muda bukan berarti memanjakan atau meremehkan mereka. Justru, kasih sayang yang tulus akan berdampak bagi mereka, seperti:
- Menumbuhkan rasa aman dan percaya diri.
- Mendorong potensi dan kreativitas
- Membentuk karakter yang lembut dan penuh empati
Menghormati yang lebih tua jangan sekadar formalitas. Jadikan Ia sebagai bentuk pengakuan atas pengalaman, perjuangan, dan kebijaksanaan yang telah mereka lalui. Sikap ini mencakup:
- Mendengarkan nasihat dengan hati terbuka
- Memberi tempat dan waktu untuk mereka berbicara
- Membantu dengan tulus tanpa menggurui
Suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW selalu menjadi contoh sempurna dalam hal ini. Beliau menyayangi anak-anak dengan kelembutan luar biasa. Di sisi lain, beliau sangat menghormati orang tua, sahabat senior, dan tokoh masyarakat dengan penuh adab dan penghargaan.
Beliau tidak pernah merendahkan yang muda, dan tidak pernah mengabaikan yang tua. Semua diberi tempat sesuai martabatnya.
Di dunia yang serba cepat dan penuh ego, kita perlu kembali kepada nilai-nilai ini. Menyayangi yang muda dan menghormati yang tua bukan hanya ajaran agama, tapi juga kebutuhan sosial. Ia adalah jembatan antara generasi, pengikat antara hati, dan cahaya dalam interaksi kita sehari-hari.
Mari kita mulai dari hal kecil. Senyum kepada anak-anak, mendengarkan cerita orang tua, memberi ruang bagi semua usia untuk tumbuh dan dihargai. Karena pada akhirnya, kita semua pernah muda, dan insyaAllah akan menjadi tua. Maka, mari saling menjaga.
Untuk informasi dan donasi online:
1. Kunjungi www.yiaipeduli.or.id, menu Donasi
2. Pilih program
3. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
4. Masukkan nominal donasi
5. Pilih metode pembayaran melalui Pembayaran Instan, Virtual Account, Transfer Bank
6. Transfer ke nomor rekening yang tertera
7. Konfirmasi Ke WA Center Kami
Wa Center : +62 822 9509 2025
Website : https://yiaipeduli.or.id
Terimakasih atas doa, dukungan dan bantuannya.
Semoga Allah membalas semua kebaikan Sahabat Kebaikan.
Baca artikel menarik lainnya:
Mengetuk Pintu Langit: Membangun Hubungan Spiritual Melalui Anak Yatim
Langkah Sehat, Langkah Berkah: Dari Keringat Pagi Menuju Sedekah yang Mengalir
Tanah Berkah: Menanam Amal di Bumi, Menuai Surga di Akhirat
Untuk mendapatkan lebih banyak informasi follow:
Instagram : https://www.instagram.com/iai__foundation/
facebook : https://web.facebook.com/InsanAnugrahIndonesia?_rdc=1&_rdr#
Youtube : https://www.youtube.com/@yayasaninsananugrahindones5626
#AnugrahUntukSemua
Klik dibawah untuk donasi kepada anak yatim👇👇